-->

Sibuk Cari Uang Tapi Uangnya Masih Kurang

Sibuk Cari Uang Tapi Uangnya Masih Kurang - Hai sobat AKN, semua orang pasti membutuhkan uang tanpa kecuali karena banyak orang menganggap uang adalah segalanya walaupun peribahasa itu benar atau salah akan tetapi masih banyak kita lihat orang yang sibuk mencari uang tetapi uangnya masih di rasa selalu kurang dari hasil yang dikerjakannya.

Kita itu kalau sampai membenci pekerjaan pasti karena yang dikerjakan bukan pekerjaan. Pekerjaan itu seharusnya memampukan kita, jadi bekerja itu bukan untuk mencapai hasil akan tetapi sebetulnya bekerja itu menjadikan kita mampu.
Sibuk Cari Uang Tapi Uangnya Masih Kurang
Baca juga:

Seperti sekolah, orang yang sekolah keperawatan itu kalau sekolahnya sungguh-sungguh bisa menjadi manager restoran, orang belajar produksi pabrik kalau belajarnya sungguh-sungguh bisa jadi kepala rumah sakit. Kenapa bisa? Ya bisa saja seperti itu.

Banyak orang masih salah mengerti bahwa sekolah itu menjadikannya bekerja di bidang yang dia ambil ketika sekolah, padahal sekolah itu menjadikannya mampu menerima kompleksitas dan menyelesaikan masalah dengan logika yang di didikan di bidang itu, sehingga kalau logikanya dia bisa dapat maka dia bisa bekerja dimana pun.

Sama dengan pekerjaan, pekerjaan itu bukan untuk menjadi kaya di bidang apa yang dia bekerja, bukan untuk mengumpulkan uang di bidang itu, pekerjaan kita itu menjadikan kita mampu menyelesaikan masalah kehidupan pada tingkat yang lebih tinggi.

Contohnya, manager di rumah sakit nanti bisa berpindah menjadi manager di restoran karena logika dari menggerakkan orang, mencapai hasil, meminimalkan biaya, meminimalkan kesalahan, meminimalkan keluhan pelanggan itu adalah sama.

Orang yang bekerja karena terlalu sibuk mencari uang sering lupa membangun dirinya sendiri. Orang yang sibuk mencari uang akan sadar sekali tentang satu hal yaitu uangnya kurang.

Perhatikan orang yang cari uang perasaannya selalu saja uang itu masih kurang, tapi kalau pekerjaannya itu lebih berfokus pada membangun kemampuan, maka waktu di gaji pasti akan bilang terima kasih kepada orang yang memberi gaji.

Berarti orang yang melihat pekerjaan sebagai laboratorium penghebatan diri senang sekali bekerjanya dan sebetulnya kita saat bekerja harus melihat gaji sebagai uang praktikum yaitu ketika kita bekerja kita bisa menganggap gaji kita itu sebagai bayaran dari hasil uang praktek dan meyakini sebuah pelatihan yang kita ikut serta itu kita di bayar atas keikutsertaan pelatihan.

Siapa pun yang bekerja untuk gaji pertamanya itu lihatlah hanya sebagai bayaran dari hasil praktikum, dan teman-teman dalam pekerjaan itu adalah sebagai asisten dari praktikum tersebut dengan tidak memikirkan pekerjaan yang di kerjakan itu menarik atau tidak karena yang harus dipikirkan adalah kesibukan lain bukan kesibukan mencari uang lalu di kasih gaji tapi masih merasa uangnya kurang.

Baca juga:

Itu mungkin yang menjadikan kita semangat bekerja dan menjadikan semangat bekerja itu sebagai semangat untuk bangun pagi sehingga menjadikan kita lebih mampu.

Itulah sedikit penjelasan tentang orang yang sibuk mencari uang tetapi masih merasa uang yang di dapat itu itu masih kurang. Semoga dapat memberi kita manfaat dan menambah wawasan kita dan menjadikan kita semua sebagai orang yang tidak terlalu memikirkan kekurangan dari apa yang kita kerjakan. Salam luar biasa!